Selasa, 08 September 2015

Renungan Penuh Harapan



Renungan Penuh Harapan
By. Ari Joni Arianto, S.Ud
Pekanbaru, Minggu 01 Maret 2015
                Problematika hidup merupakan sunatan ilahi yang telah di tentukan bagi tiap-tiap pribadi ciptaannya bernama manusia. Ia terkadang hadir disaat kebahagian sedang bertahta direlung hati seorang insan. Ia terkadang menjelma ditiap langkah hidup yang sedang diharapkan. Itulah hidup yang telah ditakdirkan. Merasa terpaksa atau tidaknya kita harus dan tetap melalui semua itu. Tuhan maha tahu terciptanya pribadi yang bertubuh mungil diantara makhluk ciptaannya telah diberikan potensi besar untuk itu semua. Semua tergantung insan sendiri, mau atau tidak mau dia telah tercipta. Segala sarana kehidupan telah ditundukkan untuk dirinya. Seringkali kesedihan datang setelah ujian tiba-tiba menghampiri. Keresahan hidup tak jarang ditemui. Beratnya tanggungan hidup pasti akan hadir silih berganti. Itulah hidup. Corak warna warni kehidupan merupakan lambang makhluk pilihan. Namun terkadang insan jarang memikirkan kalau ujian yang datang adalah latihan dari tuhan, ia menyangka kalau hal demikian adalah suatu kemalangan yang terlepas dari pandangan tuhan, terkadang juga manusia sangat sering berkeluh kesah meskipun segala materi yang ia perlukan berada dalam genggamannya. Kesengsaraan hidup, keresahan, kekhawatiran, semuanya merupakan ujian. Bagi orang yang beriman ujian mestilah ujian tak boleh dikeluhkan sedang bagi selainnya ujian adalah ancaman kebahagian.
                Terkadang kita seringkali sulit mencari solusi dari problematika hidup yang hadir tak diharapkan. Amat jarang kita beranggapan kalau semua itu muncul dari sikap kita yang tak acuh kepada titah tuhan. Sekiranya ia mau mengambil pelajaran hidup yang telah direncanakan tuhan, tentu ia akan mudah menerima segala kenyataan hidup yang harus diperjuangkan. Kekayaan tak pernah menjamin kebahagian akan menjelang dikala kita telah mendapatkannya. Pangkat tak pernah menjanjikan sipemangkunya sedang berada dalam kebahagiaan. banyak hiruk-pikuk hidup hari ini yang menunjukkan kalau mereka sedang dalam kesengsaraan. Problematika pribadi, keluarga, masyarakat, tahta, harta, wanita,dan berbagai permasalahan hidup yang sulit ditemukan penyebab dan solusinya oleh mereka yang sedang dirudung kemalangan dan kegelisahan serta keresahan disaat ini. Marilah kita renungi sejenak apa yang telah disingkap oleh pencipta kita.
                Barangsiapa yang berpaling dari mengingatku maka ia akan menemukan kesempitan hidup didunia sedangkan pada hari akhir nanti ia akan dibangkitkan dalam keadaan buta. Lalu simanusia akan mengatakan “ ya tuhan ! kenapa kamu bangkitkan aku dalam keadaan buta sedangkan aku dahulunya dapat melihat ? lalu tuhan menjawab “ begitulah kamu dahulu wahai manusia, ketika dibacakan tanda-tanda kebesaranku kepadamu lalu kamu melupakannya karena itu pada hari ini kamu aku lupakan.
                Sungguh sangat menggetarkan hati ketika ayat ini dihayati dengan mata hati yang sebenarnya. Suatu realita yang pasti akan terjadi dan akan terajdi pada tiap-tiap mereka yang mengesampingkan peran tuhan dalam seluruh hidupnya. Didalam ayat ini juga allah telah ungkapkan kenapa permasalahan hidup yang kita alami terus mendera sendi-sendi kehidupan kita. Ini semua bermula disaat manusia mulai melupakan kehadiran tuhan dalam kehidupannya, ini bersumber ketika manusia tak lagi mau mencari sumber kebahagian sesungguhnya, ini muncul disaat manusia lebih memilih untuk hidup sesuai keinginannya, ini hadir ketika manusia berpegang kepada usahanya, ini terjelma disaat manusia tak mau tahu untuk apa ia diciptakan, ini tampak dikala manusia menjauh dari sendi-sendi islam. Allah hadirkan timpaan-timpaan hidup pada dirinya sehingga tak ia temukan kelapangan hidup ditiap detik nafas kehidupannya. Kesengsaraan demi kesengsaraan allah munculkan sehingga kamu menjadi sadar atau kamu menjadi kufur dan terus kufur akibat tak maunya kamu mengakui takdir tuhan. Kesempitan hidup tak juga hanya menghinakan manusia di alam dunia ini bahkan ia akan menanti diakhirat kelak. Sungguh sebuah kenyataan hidup yang sama sekali tak diharapkan. Tidak ada kesengsaraan yang melebihi daripada kesengsaraan pada hari akhirat nanti disaat pencptamu tak lagi kenal denganmu wahai manusia, ia melupakanmu padahal dahulu waktu didunia ia masih ingat kepadamu dengan mengirim ayat-ayatnya agar kamu terbangun dari tidur panjangmu dalam kemaksiatan mengabaikan janji tuhan. Dihari ini kesengsaraanmu akan semangkin tak berujung.
                Sebelum semua itu kamu temukan kenyataannya dalam hidupmu wahai insan, marilah simak dengarkan, perhatikan dan gapai apa yang telah dijanjikan tuhan kepadamu.
“ sekiranya penduduk suatu negri mau beriman dan bertaqwa pasti kami akan membukakan untuk mereka keberkahan dari langit dan dari bumi. “....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar