Renungan Penuh
Harapan
By. Ari Joni Arianto,
S.Ud
Pekanbaru, Minggu 01
Maret 2015
Problematika
hidup merupakan sunatan ilahi yang telah di tentukan bagi tiap-tiap pribadi
ciptaannya bernama manusia. Ia terkadang hadir disaat kebahagian sedang
bertahta direlung hati seorang insan. Ia terkadang menjelma ditiap langkah
hidup yang sedang diharapkan. Itulah hidup yang telah ditakdirkan. Merasa
terpaksa atau tidaknya kita harus dan tetap melalui semua itu. Tuhan maha tahu
terciptanya pribadi yang bertubuh mungil diantara makhluk ciptaannya telah
diberikan potensi besar untuk itu semua. Semua tergantung insan sendiri, mau
atau tidak mau dia telah tercipta. Segala sarana kehidupan telah ditundukkan
untuk dirinya. Seringkali kesedihan datang setelah ujian tiba-tiba menghampiri.
Keresahan hidup tak jarang ditemui. Beratnya tanggungan hidup pasti akan hadir
silih berganti. Itulah hidup. Corak warna warni kehidupan merupakan lambang
makhluk pilihan. Namun terkadang insan jarang memikirkan kalau ujian yang
datang adalah latihan dari tuhan, ia menyangka kalau hal demikian adalah suatu
kemalangan yang terlepas dari pandangan tuhan, terkadang juga manusia sangat
sering berkeluh kesah meskipun segala materi yang ia perlukan berada dalam
genggamannya. Kesengsaraan hidup, keresahan, kekhawatiran, semuanya merupakan
ujian. Bagi orang yang beriman ujian mestilah ujian tak boleh dikeluhkan sedang
bagi selainnya ujian adalah ancaman kebahagian.
Terkadang
kita seringkali sulit mencari solusi dari problematika hidup yang hadir tak
diharapkan. Amat jarang kita beranggapan kalau semua itu muncul dari sikap kita
yang tak acuh kepada titah tuhan. Sekiranya ia mau mengambil pelajaran hidup
yang telah direncanakan tuhan, tentu ia akan mudah menerima segala kenyataan
hidup yang harus diperjuangkan. Kekayaan tak pernah menjamin kebahagian akan
menjelang dikala kita telah mendapatkannya. Pangkat tak pernah menjanjikan
sipemangkunya sedang berada dalam kebahagiaan. banyak hiruk-pikuk hidup hari
ini yang menunjukkan kalau mereka sedang dalam kesengsaraan. Problematika
pribadi, keluarga, masyarakat, tahta, harta, wanita,dan berbagai permasalahan
hidup yang sulit ditemukan penyebab dan solusinya oleh mereka yang sedang
dirudung kemalangan dan kegelisahan serta keresahan disaat ini. Marilah kita
renungi sejenak apa yang telah disingkap oleh pencipta kita.
Barangsiapa
yang berpaling dari mengingatku maka ia akan menemukan kesempitan hidup didunia
sedangkan pada hari akhir nanti ia akan dibangkitkan dalam keadaan buta. Lalu
simanusia akan mengatakan “ ya tuhan ! kenapa kamu bangkitkan aku dalam keadaan
buta sedangkan aku dahulunya dapat melihat ? lalu tuhan menjawab “ begitulah
kamu dahulu wahai manusia, ketika dibacakan tanda-tanda kebesaranku kepadamu
lalu kamu melupakannya karena itu pada hari ini kamu aku lupakan.
Sungguh
sangat menggetarkan hati ketika ayat ini dihayati dengan mata hati yang
sebenarnya. Suatu realita yang pasti akan terjadi dan akan terajdi pada
tiap-tiap mereka yang mengesampingkan peran tuhan dalam seluruh hidupnya.
Didalam ayat ini juga allah telah ungkapkan kenapa permasalahan hidup yang kita
alami terus mendera sendi-sendi kehidupan kita. Ini semua bermula disaat
manusia mulai melupakan kehadiran tuhan dalam kehidupannya, ini bersumber
ketika manusia tak lagi mau mencari sumber kebahagian sesungguhnya, ini muncul
disaat manusia lebih memilih untuk hidup sesuai keinginannya, ini hadir ketika
manusia berpegang kepada usahanya, ini terjelma disaat manusia tak mau tahu
untuk apa ia
diciptakan, ini tampak dikala manusia menjauh dari sendi-sendi islam. Allah
hadirkan timpaan-timpaan hidup pada dirinya sehingga tak ia temukan kelapangan
hidup ditiap detik nafas kehidupannya. Kesengsaraan demi kesengsaraan allah
munculkan sehingga kamu
menjadi sadar atau kamu menjadi kufur dan terus
kufur akibat tak maunya kamu mengakui takdir tuhan. Kesempitan hidup tak juga
hanya menghinakan manusia di alam dunia ini bahkan ia akan menanti diakhirat
kelak. Sungguh sebuah kenyataan hidup yang sama sekali tak diharapkan. Tidak
ada kesengsaraan yang melebihi daripada kesengsaraan pada hari akhirat nanti
disaat pencptamu tak lagi kenal denganmu wahai manusia, ia melupakanmu padahal
dahulu waktu didunia ia masih ingat kepadamu dengan mengirim ayat-ayatnya agar
kamu terbangun dari tidur panjangmu dalam kemaksiatan mengabaikan janji tuhan.
Dihari ini kesengsaraanmu akan semangkin tak berujung.
Sebelum
semua itu kamu temukan
kenyataannya dalam hidupmu wahai insan, marilah simak dengarkan, perhatikan dan
gapai apa yang telah dijanjikan tuhan kepadamu.
“ sekiranya penduduk suatu negri
mau beriman dan bertaqwa pasti kami akan membukakan untuk mereka keberkahan dari
langit dan dari bumi. “....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar